Berlangganan

Untukmu Sahabat Putih Abu Abu Yang Tak Lekang Oleh Waktu

Sembilan tahun lalu kita dipertemukan dalam baju putih dan celana abu-abu. Wajah kita masih sama-sama lugu. Untuk sekedar berkata hay.. saja lidah masih terasa kelu. Sebuah bangunan berlantai dua yang penuh meja dan kursi menjadi tempat kita saling mengenal satu sama lain. Kedekatan mulai terjalin ketika kita berada dalam ruangan yang sama. Oli bekas, rongsokan mobil, dan puluhan kunci menjadi mainan kita sehari-hari. Layaknya remaja lainya, canda dan tawa menghiasi hari-hari kita. Ah rindu rasanya ketika bahu ini hanya terbebani ransel yang hanya berisi beberapa buku dan alat tulis.

Poto bareng dulu cekrek cekrek


My Life ,My Rule!

Ingin rasanya kembali ke masa itu. Sebuah masa dimana tertawa adalah cara kita menjalani hari-hari. Tak ada beban yang harus ditanggung seperti saat ini. Gejolak darah muda memang lagi deras-derasanya mengalir dipembuluh vena waktu itu. Otak kita hanya dipenuhi oleh ambisi pembuktian diri. Kita lebih suka melanggar aturan aturan yang menurut kita menyesatkan. Tak jarang diantara kita harus bermain kucing-kucingan dengan para "pahlawan tanpa tanda jasa" entah itu baju yang tak dimasukan, rambut gondrong, lompat pagar dan kekonyolan-kekonyolan lainya.


Hayo pada nonton apaan?


Masih ingatkah ketika jam kosong adalah hal yang membuat girang bukan kepalang. Di sudut kelas diantara kita terlihat sedang nonton bareng "3GP" dengan layar kecil hasil pinjaman. Sementara beberapa lainya memilih kabur kekantin untuk menikmati asap nikotin yang dijual eceran. Tak ada satupun sepertinya yang memanfaatkan untuk pergi ke taman buku. Setiap pagi ada saja yang harus naik turun angkat badan karena datang lebih dari jam 7. Rasanya sudah menjadi habit bagi kami dimana hanya akan berangkat pagi ketika ada PR. Itupun jika yang memberi PR adalah guru killer, sementara guru lain ah masa bodo..!! 


ketawanya biasa aja bang :v

Mungkin memang proses yang harus kita lalui adalah seperti itu. Dimana memanggil teman bukan dengan namanya tapi justru dengan nama orang tuanya, mengerjakan setiap tugas hanya mengandalkan satu atau dua orang saja, tidur dikelas dengan bantal buku pelajaran, mbolos sekolah karena ada pertandingan sepakbola. Dan masih banyak kebodohan dan kenakalan lainya yang kita lakukan.


Memang benar kata Rhoma Irama "Darah muda darahnya para remaja, yang selalu merasa gagah tak pernah mau mengalah".

Candaan pun bisa berakhir dengan tonjokan. Tantangan untuk berduel pun sering tak terelakan. Masih ingatkah kejadian helm mendarat dikepala hingga tantangan untuk memakai senjata? hahaha lucu rasanya. Hal hal sepele sering membuat kita berpunggung punggungan. Namun hal itu tak berlangsung lama, karena kita sadar kita saling membutuhkan satu sama lain. Kalianlah teman teman terbaik yang pernah ada.


Life Must Go On!

Setelah tiga tahun lamanya kami bersama, waktupun akhirnya memisahkan kita. Kini baru kita rasakan penyesalan tiga tahun yang kami sia-siakan. Tiga tahun yang sebagian besar kita habiskan dengan kebodohan dan kenakalan. But, Life Must Go On..!! yap hidup harus terus berlanjut. Kitapun memilih jalan masing-masing. Beberapa memilih untuk melanjutkan pendidikan beberapa lainya memilih untuk terjun di dunia kerja.


Teman Tetaplah Teman, Selalu Ada Celah Untuk Berbagi Tawa

Kini kita sudah tak bersama lagi, masing masing dari kita dihadapkan dengan dunia baru, teman baru, dan lingkungan baru. Beberapa diantara mulai hilang kontak dan tidak tahu kabarnya. Tapi teman tetaplah teman selalu ada cara untuk kita berbagi cerita. Di tengah kesibukan masing-masing, kita selalu menyempatkan diri untuk bertemu. Setiap bulan ramadhan misalnya kita selalu mengagendakan untuk buka bersama. Obrolan-obrolan tentang kekonyolan kenyolan sewaktu didalam kelas tak jarang mewarnai pertemuan kita. Beruntung rasanya memiliki teman-teman seperti kalian. Waktupun terus berjalan dan satu persatu dari kami mulai melangkah ke pelaminan. Momen itupun kami gunakan untuk bereuni. Tak banyak yang berubah sewaktu kita bersama dalam balutan putih abu-abu dulu. Kitapun mencoba merangkai tawa dan canda seperti dulu.
7 Februari 2016

Untukmu sahabat putih abu-abu, terima kasih telah menjadi teman terbaik dalam hidupku. Cerita cerita yang terukir selama 9 tahun ini semoga tak akan lekang oleh waktu. Semoga silaturahmi selalu terjaga sampai tiada batas waktu. Dan nanti ketika rambut kita memutih kita masih bisa berbagi tawa dan cerita dengan anak cucu disamping kita. Semoga sukses selalu menaungi kita. Cheerss..!!!


Yogyakarta, 11 Februari 2016


HIMAWAN ARDHI SUHENDRA